Kalau ada yang kusesalkan jika aku meninggalkanmu,
mungkin itu "persahabatan" kita.
Kamu ingat kan bagaimana awalnya kita berdua adalah 2 orang asing yang tidak saling mengenal selama bertahun-tahun, padahal kita ada di lingkungan yang sama?
Kamu ingat kan bagaimana awalnya kita cuma saling tahu nama, tapi sama sekali tidak pernah menyapa?
Kamu ingat bagaimana di 6 bulan terakhir ini kita berbagi semuanya?
Kamu ingin tahu bagaimana aku bisa mengatakan kamu "sahabat" untukku?
Kamu bukan hanya seorang yang aku sebut "pacar", tapi kamu telah menjadi sahabat untukku, partnerku, teman tertawa tanpa ada rasa canggung lagi. Sama sekali tidak.
Kamu tahu bagaimana cara menghiburku,
kamu tahu bagaimana cara membuatku tertawa.
Kamu dan kekonyolanmu. Kekonyolan kita.
Kalau ada yang harus kusesalkan jika pada akhirnya aku benar-benar harus meninggalkan kamu,
mungkin itu tawa lepas kita.
Atau mungkin itu cara kita berbicara.
Atau mungkin juga cara kita bertingkah konyol berdua.
Atau mungkin cara kita bertengkar yang tidak pernah lebih dari 24 jam.
Kalu memang pada akhirnya aku harus benar-benar meninggalkan kamu,
tidakkah kamu akan tetap jadi sahabat laki-laki terbaikku?
Atau pada akhirnya, membenciku?
Kalau ada yang harus kusesalkan, D.
0 komentar:
Posting Komentar