Kerikil-kerikil Kecil (yang Membuat Kakiku Berdarah)

Senin, 28 November 2011 Label: , , ,

Sore ini aku kedapatan diriku tercenung menatap layar ponsel. Sebenarnya kalimatmu mesra, tapi kosong.

Kamu tidak pernah seperti ini.
Aku mengenalmu lebih dari hitungan hari, dan meskipun terlihat mesra,
aku tahu ada sesuatu yang salah.

Karena aku mengenalmu lebih dari hitungan hari.
"Ada apa?"
Tanyaku. Tidak ada yang salah, katamu.
Tapi aku tahu, pasti ada yang salah.

Malam ini aku menelan kata-kataku sendiri,
malam ini aku menenggak racun yang kusebar sendiri.
"Sejak kapan cinta berubah dari peluk erat jadi perang urat?" 
Itu kataku, dulu. Melihat dua orang yang saling menyayangi tiba-tiba berubah saling memaki benci.

Aku tercenung mendengar suaramu di ujung sana, 
sebenarnya tidak harus ada tangis. Ini hanyalah kerikil kecil.
Bahkan aku memiliki tangan-tangan Tuhan, malaikat-malaikat tak bersayap yang bersedia bertanya, "Ada apa?"
Tapi aku tidak tahu,
kerikil-kerikil kecil ini membuat kakiku berdarah,
aku hanya ingin meraung sekeras mungkin.

Benarkah aku sedang berbicara dengan kamu yang selalu membuatku aman di genggaman tanganmu?
Benarkah ini kamu yang pernah memberiku peluk erat, membuatku seolah pulang ke rumah paling nyaman di muka bumi ini?
Benarkah ini kamu yang selalu tersenyum teduh menghilangkan gundah... seberat apapun itu?
Benarkah ini kamu yang selalu menguatkan aku?
Benarkah ini kamu?

Mungkin karena rindu yang terlalu, aku lupa, bukan cuma aku yang merasa pilu.
Aku lupa kamu pun mempunyai keluh.
Ya, Sayang, aku minta maaf.

Mungkin karena rindu yang berdesakkan di tenggorokanku. Dan bergulir ke mataku mengalir menjadi air.
Aku tercekat dan tersesak. Raung tangis ini karena kamu, tapi bukan karena salahmu.
Ya, Sayang, aku minta maaf.

Mungkin kali ini rindu seperti menjelma menjadi sesuatu yang lain.
Karena aku kini merindu seperti tidak pernah serindu ini sebelumnya.

Mungkin rinduku kali ini menjelma menjadi sebesar matahari.
Menggumpal menyesakkan di dalam dada, terkadang terasa hangat, tapi kali ini terasa panas menyakitkan.
Mungkin rinduku kali ini menjadi gemericik hujan.
Datang begitu saja menyerbu teras rumahku, tanpa mengetuk pintu.
Tanpa aba-aba tiga dua satu.
Terkadang membuatku nyaman dan tenang,
terkadang rindu ini juga membuatku menggigil kedinginan.

Mungkin rinduku kali ini menjelma jadi kerikil-kerikil kecil,
yang membuat kita lupa bahwa kita pernah saling memeluk erat seperti enggan kehilangan.

Ah, Sayang.
Jika kita meninggalkan ego saat berpelukan,
mengapa kita tidak mencoba meninggalkan ego juga disaat kita ber-pelik-an?

Mungkin masalah ini pelik, tapi kamu seharusnya pernah sehangat peluk.
Ya, Sayang, aku minta maaf.

Aku tidak ingin menyerah pada rindu, dan membiarkan waktu menertawakanku. 
Tidak juga pada jarak, dan membiarkan waktu terbahak-bahak.
Biarkan mereka tetap melihat kita saling bergandengan tangan,
erat, tapi tidak mencengkram.
Ringan, tapi tidak mungkin terlepas :)

Flashbacccck ♥

Minggu, 27 November 2011 Label: ,

Hai, Blog! Mau cerita sedikit, waktu hari Sabtu 2 minggu ke belakang, waktu pelajaran Sejarah.. di sekolah kan materinya lagi bagian Pergerakan Nasional. Dan pas mau ngebahas soal ini, tiba-tiba aja Pak Dida, guru sejarah aku, cerita tentang bagaimana terjadinya pergerakan nasional itu pake dianalogikan dengan cerita tentang.... aku sama si Pacar, gitu loh :|


Jadi Pak Dida cerita gini awalnya, "Awalnya, seperti hubungan dua orang.. hubungan itu ada karena timbulnya rasa sayang, yang bisa saja muncul karena hobi yang sama. Contohnya, dalam bidang fotografi. Ada 2 orang yang suka fotografi, bisa tiba-tiba muncul perasaan..." disini, Pak Dida ngelirik ngeselin, tapi aku masih stay cool, gak ngeuh. "...ini cuma misalnya, ya! Cerita di bawah ini andaikata ada kesamaan nama, itu hanya karangan belaka! Jadi ceritanya, si perempuannya bernama Fairuz."


Dan Pak Dida nunjuk aku aja gitu loh, yang emang Pak Dida sering manggil aku Fairuz gara-gara itu nama di kostim basket aku x_x Aku langsung ngakak, Pak Dida malah ngatain gak boleh GR. 


"...eh ini cuma misalnya! Jadi si Fairuz ini kan bareng di fotografi sama si laki-lakinya, sebut aja inisial I..." kata Pak Dida.


Dan tiba-tiba ada yang nyeletuk aja gitu, "Iman Pak!" 


Glek. 
Pak Dida ketawa-ketawa girang, "Jadi Fairuz sama I ini bareng-bareng di fotografi... sampai akhirnya timbul perasaan sayang..."


*accidentally keselek*


"Suka sepedahan juga, Pak!" Ini gak tau siapa yang nyeletuk. Ngomporin abis.


...dan akhirnya pelajaran Sejarah hari itu dipake buat mendzolimi si Fairuz. Asem, Pak Dida. Tapi emang konyol juga, ini kenapa guru-guru jadi ngeuh sama relationship aku sama si Pacar. Sering kalo papasan sama beberapa guru, dibilang, "Faradiman." Plus plus tukang jajan di food court se-mu-a-nya, kalo aku jajan ke belakang mesti aja nanyain tentang si Pacar. Ya sudah, di mata orang-orang, Faradita itu ya... Iman. Ah, semoga aja mereka semua nantinya jadi saksi gimana kita sama-sama iya :"]


Well, jadi pengen flashback juga. Iya sih, pertama ketemu sama si Pacar, ya selama aku masuk di Lensa Smandatas. Kalau kenal, dari pas sebelum masuk SMA juga udah kenal, tapi cuma sekedar pernah chat di Facebook doang. Dulu lucu gitu, masih inget aku pernah ngobrol aja sama dia waktu MOPD, waktu di podium pas kumpulan Lensa, SMS-SMS singkat, YM yang gak begitu penting tapi memorable, gak tau kenapa masih aku inget aja. Ya gitu lah, sampai akhirnya dulu banget, aku pernah punya feeling, "...kok kayaknya suatu saat aku bakalan ada 'something' sama orang ini, ya..." dan ternyata bener, dia jadi Pacar aku. Entah juga kenapa waktu itu pernah ada feeling kayak gitu. 


Pertama kali ngobrol face-to-face pas MOPD, waktu pembagian kelas. Inget sebelumnya aku cerita di YM gitu, "Ini gugus MOPD gak nyaman orang-orangnya, ntar pembagian kelas diacak lagi gak sih a?" gak tau juga gimana awalnya bisa punya YM dia, bisa YMan juga, lupa :_))


Dan pas pembagian kelas.... TARAAA! Kebagian kelas bagus, sama temen-temen SMP. Abis itu papasan sama si Pacar, rada salting. Sampe dia nanya, "Gimana? Kelasnya bagus gak?" 
Itu, kalimat, pertama. "Bagus a! Hehe." 
Ah, lucu kalo diinget-inget :")


Grow old with me, Love. Will you? :") 

Pipu :"3

Senin, 21 November 2011 Label: , ,

Halooo, salam kenal, ini namanya Pipu :3 Gak tau kenapa juga dikasih nama Pipu, dateng tiba-tiba aja pas mikirin nama yang unyu buat hamster apa, tiba-tiba kebayang nama Pipu.

Pipu lahir sekitar bulan Agustus 2011, tapi tanggal 3 September 2011 baru resmi aku 'adopsi', dan jadilah sebentar lagi usia Pipu 4 bulan, udah tua dia, tapi tetep unyu :3

Pipu jomblo :(
Iya, Pipu jomblo. Dia sendirian kesepian di kandangnya, sampe akhirnya kemarin Pipu sempet sakit, dia kena penyakit 'Sticky Eyes' atau istilah jeleknya, Pipu punya belek yang overdosis jadi bikin mata dia gak bisa ngebuka. Tapi gak nyampe 1 jam, Pipu udah sembuh lagi :3




Waktu pertama di-'adopsi', Pipu udah langsung kenalan sama Kakak Iman :p Dan Pipu suka sekali main sambil gigit-gigit tangannya Kakak Iman :3 Meskipun Kakak Iman suka jeles kalo liat Pipu diunyel-unyel sama Faradita :3


Pipu gak suka mandi pasir, makanya tiap dicemplungin ke ember isi pasir wangi, Pipu langsung meronta-ronta pengen keluar. Giliran gak dicemplungin ke pasir mandi, Pipu kucel banget, jelek, padahal Pipu cewek yang harus merawat kecantikan :3

Kemarin Pipu liat Kakak Iman sama Faradita marahan, gak asik banget, katanya. Jangan marahan aja, Kakak Iman kalo lagi bete serem :3

Hari ini Pipu pengen main lagi sama Kakak Iman, katanya, Kakak Iman kapan ke Tasik, main sama Pipu? :"3

(untitled)

Rabu, 16 November 2011 Label:

Tidakkah kamu pernah berpikir bahwa cinta itu unsur kimia?
Bahwa cinta itu senyawa-senyawa yang menjadikan kita se-nyawa.

Tidakkah kamu pernah berpikir bahwa kamu itu kunang-kunang?
Ya, kamu adalah kunang-kunang.
Dalam gelap kamu benderang,
dalam pejaman mataku kamu terang.

Tidakkah kamu pernah berpikir bahwa angin itu nafasku?
Karena acapkali kamu merasa semilir angin itu menghembus rindu,
ya, itu nafasku.

Tidakkah kamu pernah berpikir bahwa cinta itu kamu?
Karena jika cinta itu kamu,
aku ingin mencinta cinta.


Wednesday, November 16th. 8:58 PM

Sejak Kapan Cinta...

Kamis, 10 November 2011 Label: ,

Jadi apakah benar kasus pemukulan pada kekasih dari aktor terkenal ini sudah sering terjadi sebelumnya...

Klik.

Infotainment bodoh. 
Malas sekali rasanya melihat wajah sendiri dijelek-jelekkan di media. Antara bosan, muak, dan jijik menjadi satu. Semua tentang infotainment yang tidak pernah lagi aku percaya kebenarannya.
Sensasi dengan berita basi.

Klik.

"Bisa dibilang begitu. Tapi sekarang aku sendiri bingung, dia selalu menolak aku ajak bicara 4 mata..."

Ah, lagi-lagi infotainment, dengan berita yang sama tentangku.
Tapi kali ini, kamu ada di dalamnya. Mengurungkan niatku untuk kembali memainkan remote televisi.
Karena sebagian dari bagian diriku yang meresap pilu, pun ia merapal rindu.

Ya, ada kamu.
Ada sosokmu yang entah kenapa masih sanggup membuat satu hentakan hebat pada detak di jantungku.
Sosokmu dengan memar palsu di pipi kiri, nampak terlalu sibuk menjawab pertanyaan wartawan, sampai mungkin kamu lupa berpikir tentang siapa yang sedang kamu bicarakan.

Ah, kamu.
Kamu tidak seharusnya menjadi wanita pintar yang bodoh dalam menyikapi perasaan.

Aku jadi ingin sejenak berpikir.
Benarkah kita pernah saling mencintai?
Lantas sejak kapan cinta berubah dari jatuh kepada satu sama lain jadi saling menjatuhkan?
Sejak kapan cinta berubah dari saling memberi hati jadi saling menghujat cepat mati?
Sejak kapan cinta berubah dari saling mengucap rindu jadi saling mengirim abu?
Sejak kapan cinta berubah dari peluk erat jadi perang urat?

Benarkah sekarang aku tidak lagi mencintai kamu yang seperti itu?
Tidak, aku tidak berhenti mencintai kamu.
Aku kini hanya sedang berusaha mencari kembaranmu, di waktu lalu.
Sekedar ingin bertanya, benarkah itu kamu di layar kaca?

Kamu.
Seseorang yang telah mampu meluluhkanku,
dan kini melumpuhkanku.

Semoga kamu yang masih serupa udara di hidupku,
kini hanya berubah sesaat menjadi angin kencang yang mengajarkan pohon cara bertahan.



inspired by: Gosip-gosip para Public Figure yang lagi H-O-T akhir-akhir ini, coba bikin dari sudut pandang merekanya... :p

My other half.

Senin, 07 November 2011 Label: ,

 
"Kenapa sayang aku?"
"Hmmm, iya gitu aja deh!"
"Jelasin!"
"Ah pokoknya kayak gitu deh!" 

....haruskah ada alasannya, Sayang?

"Ih, padahal banyak yang lebih dari aku."
"Mmm-hm? Masa?"

...yang lebih dari kamu? Mngkin seperti kata kamu, banyak.
Tapi yang kayak kamu? Mana ada.

"Iya, ntar disana kamu bakal ketemu yang lebih dari aku deh. Kamu gak tau aku takut?"
"Pffft, apa siiiih..."

...memangnya kamu kira aku sanggup pergi dan melepaskan kamu?

"...kenapa?"
 ":)"

Because you complete me.
The way you are is completely fine to me.
I'm happy as long as you love me. So please, just stay with me.


If you’re not the one then why does my soul feel glad today?
If you’re not the one then why does my hand fit yours this way?
If you are not mine would I have the strength to stand at all?
I'll never know what the future brings
But I know you're here with me now, we’ll make it through
And I hope you are the one I share my life with,
and I wish that you could be the one I die with,
and I pray in you’re the one I build my home with...
I hope I love you all my life...
(Daniel Beddingfield - If You're Not The One)