Kangen De Facto. To the max.

Minggu, 30 Januari 2011 Label:

Hei Blog, lama ngga nulis ya! Kabar aku? Baik baik baik :) 
Well, hari ini abis ikut parade band, dan tampilnya kacrut nih! Kesel :( Ini tuh gara-gara suara gitar yang aku mainin, sama suara gitar melody-nya beda jauh. Jadinya ngga seirama. Suaranya beda banget, jadi jelek ah, kesel. Huhuhu. Tapi yaudahlah, salah juga tadi ngga check sound dulu, salah juga tadi bukannya pake gitar sendiri. Ah. Yaudahlah. Jadiin pengalaman aja. 

Oiya, barusan kan tampilnya di Matahari tuh. Ngga, bukan "matahari" yang ada di langit, tapi ya matahari tempat semacam... mall gitu. Oke anggep aja mall ya. Terus aku jadi keingetan deh, waktu SD aku kan pernah punya band juga. Namanya De Facto, personilnya cewek semua, 6 orang. Waktu itu aku maen gitar melody. Nah, De Facto pernah tampil juga disini. Waktu itu, Matahari masih tempat paling wah di Tasik. Ada timezone, KFC... pokoknya paling WAH deh, dibanding sekarang. 

Aku jadi ngebayangin aja. Dulu itu aku ikut parade band semacam ini. 6 orang cewek, anak SD semua. Lucu ngga sih? Tau-tau ada 6 anak SD kiclik-kiclik maen band. Mana CEWEK SEMUA. Dulu tuh acaranya agak malem, ngga kayak sekarang. Mana ngga cuma pas itu doang kita tampil malem-malem. De Facto juga pernah tampil di Mayasari sama alun-alun kota Tasik pas ada acara INDOSAT. Dan pas acara INDOSAT, kita dapet JUARA 3. Aaaaa lucu yah? Kita ngalahin band-band orang gede lainnya! 

Aku suka kangen banget sama De Facto kalo aku lagi latian sama EX09FOUS *band yang sekarang*. Aku inget aja, dulu, kita, bocah-bocah kecil pake seragam putih merah maen ke studio Dahana, terus lagu-lagunya diajarin sama aa-aa yang kerja disana. Om Ery, Om Atun, Om Sule, Om Bassist... terus wangi Dahana, suasana Dahana, kebiasaan De Facto maen kartu sambil nunggu jumatan, nitip beli bala-bala, ngerecokin sound, aku jatoh dari kursi pas lagi ngegitar, si Jehy susah nentuin tempo drum, rebutan jadwal latihan sama Band Mutaz... kangen. Kangen. Banget. Kangen. Hiks. *usapairmata* *nggakdehbohong* 

Terus pas masa-masa ujian sekolah, semua personil mikirin mau lanjut ke SMP mana. Aku waktu itu jadi yang paling galau, soalnya disuruh Papa buat pindah ke Jakarta. Tapi karena ngga mau ninggalin temen-temen, aku maksa-maksa Papa, ngga pengen pindah. Akhirnya dibolehin tetep di Tasik, asal SMA wajib pindah ke Jakarta *meskipunakhirnyangga*. Akhirnya semua personil De Facto masuk SMP yang sama, dan kelas yang sama. Nah tapi, pas kelas 7 semester 2, vokalis De Facto, si Dzaky, harus pindah ke Bandung :( Awalnya sih masih bisa ngeband kadang-kadang pas dia pulang ke Tasik. Tapi lama kelamaan udahan gitu aja, akhirnya ngga aktif ngeband lagi. 

Kadang kalo lagi nganggur, aku suka iseng maenin gitar, pake lagu-lagu yang dinyanyiin bareng De Facto dulu. Sekarang personil-personilnya makin mencar, udah pada ke Bandung. Ternyata kita tuh udah gede ya, ngga kerasa udah mau kuliah. Ntar tau-tau udah nerima undangan pernikahan salah satu dari kita aja. Siapa ya yang kira-kira bakal nikah duluan? 

Malah ngelantur.
Ah pokoknya inti dari ini semua, aku kangen De Facto :(

Far away, this ship has taken me far away...
Far away from the memories, of the people who care if I live or die...
The starlight, I will be chasing a starlight...
Until the end of my life, I don't know if it's worth it anymore.
Hold you in my arms
I just wanted to hold you in my arms
My life, you electrify my life
Let's conspire to ignite, all the souls that would die just to feel alive
I'll never let you go, 
If you promise not to fade away, never fade away
Our hopes and expectations, black holes and revelations
Our hopes and expectations, black holes and revelations

Muse - Starlight. Salah satu lagu yang dulu sering dibawain sama De Facto, sambil joget-joget gila di Dahana. Ah, I miss you a lot guys! *hugs*

Sederhana.

Label: ,

Mendadak dapet inspirasi. Ngeliat keluarga Ua aku. Kesannya, hangat. Gitu deh pokoknya. Udah kayak keluarga cemara. Meskipun semuanya sederhana, tapi kadang suka pengen banget ngerasain keluarga yang kayak gitu. Aku ngga pengen ngejelasin dengan gamblang di Blog soal family, tapi intinya.... sometimes I feel like, "Oh, they're really happy." Sering aja, gitu, misalnya tiap aku beli sesuatu, terus aku kasih Ua aku juga, Ua aku pasti ntarnya bagi-bagi itu di rumah sama semua keluarganya. Pernah juga aku kasih sesuatu buat Ua aku, terus anaknya nanya, "Ayah ngga dimakan?" Ua aku pasti jawab, "Iya mau ntar aja sama Ibu di rumah." Well, ngga tau kenapa aku pikir, itu kayaknya so sweet abis.

Aku jadi inget lagi sama "cerita" yang dulu pernah aku bikin. Gara-gara terinspirasi dari lagunya Tompi yang Tak Pernah Setengah Hati. Tepatnya sih, aku terinspirasi gara-gara ngeliat video klipnya. Well, kalo mau nyimak "cerita"-nya, mending liat dulu video klipnya okey hehehe so sweet loh :D So, simak tulisan acak adut Faradita yang berikut ini... oh iya, ceritanya sudut pandang seorang suami ya :)
WARNING! Mengandung tingkat gombalisme yang tinggi.

Tak pernah setengah hati
Ku mencintaimu ku memiliki dirimu
Setulus-tulusnya jiwa
Ku serahkan semua hanya untukmu
Tak pernah aku niati untuk melukaimu
Atau meninggalkan dirimu
Sesal ku selalu bila tak sengaja
Aku buat kau menangis
Memiliki mencintai dirimu kasihku
Tak akan pernah membuat diriku menyesal
Sungguh matiku
Hidupku kan selalu membutuhkan kamu

(Tompi - Tak Pernah Setengah Hati)

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun.
Tak terasa kita sudah lama bersama, tapi bagiku, rasanya baru kemarin aku memintamu untuk menjadi istriku.
Sayangku,
seiring dengan waktu yang terus berjalan, aku kini bisa melihat kerut di wajahmu. Tapi kau tetaplah wanita yang paling cantik di mataku.
Sayangku,
kau tahu?
Terkadang aku merasa tidak bahagia.
Bukan, bukan karena engkau, sayangku. Tapi karena aku tak pernah cukup membahagiakanmu. Bagaimana bisa aku bahagia jika aku tak melihatmu bahagia, sayang?
Bertahun-tahun kita hidup bersama, dalam ketidakcukupan.
Ketika para wanita lain bersenang-senang belanja di mall, kau tak mengeluh dan tetap tersenyum bersamaku di tempat kumuh penuh sampah hanya untuk membantuku mencari nafkah.
Ketika para wanita lain menikmati fasilitas salon dan pijat refleksi, kau tak pernah absen untuk memijat pundakku, mengusap peluh di keningku, dan membuatkan aku segelas kopi.
Ketika para wanita lain memarahi suaminya karena tidak membelikannya mobil bagus, furniture mewah, dan berbagai macam gaun, kau memarahiku ketika aku memberimu pakaian bekas yang padahal kubeli dengan harga sangat murah, kau berkata, "Aku tidak butuh pakaian lagi, bajuku ini masih layak." Padahal aku tahu pakaianmu telah begitu lusuh. Kau tertawa senang setiap aku menggendongmu pulang, padahal aku tidak memberimu mobil mewah. Kau menangis bahagia setiap kita duduk berdua di sofa bekas yang sudah jelek, berlubang, bahkan tidak empuk. Kau berkata, "Aku bahagia hidup bersamamu. Berdua seperti ini." Kau bahkan tidak benci dengan gubuk kecil yang kusediakan untuk kita tinggal bersama. Gubuk kecil yang bahkan hanya cukup untuk garasi mobil.

Sayangku,
aku sering menemukanmu terbangun dini hari untuk shalat malam. Aku mendengar doamu. Syukurmu yang terpanjat setiap hari atas kebahagiaan yang Tuhan berikan padamu. Syukurmu atas adanya aku. Aku mendengar kau mengatakan tak membutuhkan apa-apa lagi, aku mendengar kau mengatakan agar kita bisa selalu seperti ini.
Kau tahu sayang?
Aku ingin memelukmu saat itu juga.
Aku ingin mengatakan aku bahagia memilikimu,
aku bahagia karena aku mencintaimu.

Sayangku,
aku masih ingat hari dimana kau bilang, "Hari ini saja, sayang, aku ingin bersantai, denganmu."
Aku tertegun. Aku tidak cukup kaya untuk mengajakmu ke cafe ataupun mall, sayang.
Maka aku mengajakmu berjalan sekitar gubuk kecil kita. Bermain bersama burung-burung kecil, berjalan di sekitar rel kereta api, dan bergandengan tangan, tanpa pernah aku merasa ingin untuk melepaskan gandengan tanganku.
Aku tahu ini terlalu sederhana, dan tidak mungkin cukup membahagiakanmu.
Tapi kau tersenyum, sayang.
Kita bersenang-senang, berdua, menghabiskan waktu yang berjalan terlalu cepat.

Kau tahu, sayang?
Setiap kali aku mengecup keningmu, aku ingin menyampaikan padamu betapa aku mencintaimu.
Jika kau meminta aku untuk mengungkapkan seberapa besar cintaku padamu,
andaikata sepanjang hidup aku meneriakan cinta pun belum cukup untuk mengungkapkannya.

Sayang,
mencintaimu benar-benar mengajarkan aku berbagai macam hal. Hal yang tidak diajarkan oleh sekolah, sekumpulan buku pelajaran, juga oleh rumus dan teori yang rumit.
Kau mengajarkan aku bahwa, cinta sejati, tidak pernah mengutamakan wajah untuk menjadi indah.
Cinta sejati, tak membutuhkan suara untuk menjadi juara.
Cinta sejati, tak menginginkan harta untuk menjadi nyata.
Cinta sejati, tak mengenal berapa lama waktu yang telah dihabiskan bersama, karena ketika kita saling mencintai, waktu seolah tidak eksis, berjalan begitu cepat.

Sayang,
terima kasih.
Aku mencintaimu, sayangku. Dan tak pernah setengah hati.

I Ka Ha eL A eS

Kamis, 27 Januari 2011 Label: ,

#backsoundmusic MLTR - You Took My Heart Away

"Kalau kamu mau membuang ingatan burukmu, berarti kamu juga harus siap untuk membuang kedewasaan yang kamu dapatkan dari pengalaman-pengalaman itu."

Cleb banget ya?
Uhuk. Brb batuk dulu sebelum ngelanjutin topik yang kayaknya bakalan agak berat kali ini. Sebenernya mah lagi sakit ini teh *who cares?*, tapi ada sesuatu yang stuck di otak, dan gatel pengen nulis, akhirnya buka netbook dulu, dan ngebahas dulu soal ini ya. Btw, thanks for those who care hehe get well soon for me ya :D 

Jadi gini, kalimat itu dikutip dari novel si Sam, yang judulnya, "Don't Tell Me Anything". Isi ceritanya sih tentang pembunuhan gitu, tapi tau-tau ada kalimat itu. Dan si Sam langsung nunjukkin itu sama aku. Aku ngangguk-ngangguk aja. Si Sam mukanya excited. Dia bilang, 

"Bener kan? Coba aja, kita hilang ingatan tentang yang bikin sakit hati itu, nah, suatu saat nanti pas kita ngalamin sakit hati lagi, kita ngga tau apa-apa, dan cuma bisa mewek, gara-gara ga ada pengalaman buat kuat." 

Nah itu banget kan. Sekarang, kalimat, "Guru terbaik adalah pengalaman." yang dulu aku ucapin dengan enteng tanpa tau maknanya itu, baru bisa aku ngerti. At least, I'm stronger now.

Belajar ikhlas itu emang susah sih. Dan nggak bentar. After all this time, sekarang rasa ikhlas itu baru bener-bener kerasa. It almost 2 years... dulu aku pikir Tuhan itu jahat banget. Tapi nggak, sama aja kayak apa yang terjadi sama keluarga aku, aku yakin semua rencana Tuhan itu pasti ada alasannya. Semua cobaan, dari yang paling sepele sampe yang paling penat, bikin aku lambat laun jadi kuat. Ya gak sih? Iye, gitu.

Now, everything about them wasn't hurt me. Even if he is online, I don't feel like I care. It looks like he is one of my friend, not a boy I'm in love with. Anyway, I hope their relationship will long lasting, Amin :)

Well, for those who had a broken-hearted, you have to believe this:
"If God doesn't answer your prayer, He has something 'better' for you. If God delays your prayer, He is increasing your patience. If God answers your prayer, He is increasing your faith." 
- Anonymous

God helps with the way that we never thought beforeSemangat semangat! We deserve to get something better in our life! So am I :">

Senin, 24 Januari 2011 Label: , ,

"I love time warping."

- Raditya Dika
This is my favorite quote. 
And I agree with the meaning of this quote.

Minggu, 23 Januari 2011 Label:

"Bukannya pesimis, tapi realistis. Kenapa orang merasa sakit saat jatuh? 
Karena sebelumnya dia nggak pernah berpikir akan jatuh. 
Dia pikir dia bakal bisa terus jalan lurus. 
Kalau kita udah mempersiapkan diri bakal jatuh, saat jatuh beneran, rasa sakitnya nggak bakalan seberapa. 
Itu yang namanya prepare for the worst in everything. 
Kalau istilah Indonesianya, sedia payung sebelum hujan."
- From a novel, 'Orang Ketiga'

Emang gitu kan. Kalau lagi seneng, ngga boleh terlalu seneng, takutnya tiba-tiba dijatuhin lagi. Kalau lagi sedih, ngga boleh terlalu berlarut, karena ntar juga bakal nemu kebahagiaan lagi.

Hm. Prepare for the worst in everything....

I've ever feel the same.

Rabu, 19 Januari 2011 Label: ,

 "....that if you love until it hurts, there can be no more hurt, only more love." 
- Mother Teresa

Pernah sayang banget sama orang sampe bodoh? Sampe gila? Sampe jadi pathetic banget?
Sampe apapun yang ada di otak udah ngga bener.... bahkan si otak ngga peduli lagi apa yang dilakuin salah atau bener.
Otak udah ngga mau mikirin apapun selain rasa sakit itu, sakit setiap inget bahwa orang yang kamu sayang itu bukan lagi orang yang bisa kamu genggam.

Well, aku bukan orang yang pinter buat nge-describe perasaan semacam ini.

Tapi aku pernah gitu.
Dan itu bener-bener nggak enak. Rasanya kacau kan? Pikiran ngga karuan, dan semua yang kamu pengen cuma pergi dari dunia yang tega-teganya membuat kita merasakan hal semacam ini. Semua yang ada di kepala cuma pertanyaan, "Kenapa aku nggak bisa sama dia lagi? Padahal aku sayang sama dia sampe mati-matian gini."

Ternyata karma does exist, ya. Percaya deh, aku pernah ada di posisi yang sama.
Sakit? Tentu. Nggak pernah ada hal yang lebih buruk dibanding ngeliat orang yg kamu sayang pergi sama orang lain.

Tapi dibalik semua itu, mau ngga mau, suka atau tidak, aku telah belajar banyak hal.
Hal yang nggak pernah diajari di bangku sekolah.
Hal yang nggak tertulis di buku-buku paket.
Hal yang nggak perlu dihitung pake rumus.
Ya. Hal tentang hidup yang diajarkan oleh hidup itu sendiri.

Sebenarnya, dari rasa sakit ini, kamu sudah belajar sesuatu. Kamu-sudah-belajar-mencintai.
Entah butuh waktu berapa lama, tapi pada akhirnya kamu akan sadar, bahwa arti mencintai, ternyata memang bahagia melihat orang yang kamu cintai itu bahagia, meskipun itu dengan orang lain, bukan kamu.

You have to believe this: Rasa sakit itu akan mengajari kamu untuk menjadi seseorang yang kuat.

Mungkin kayak minum obat. Rasanya pahit, tapi itu buat kebaikan kita. 
Rasa sakit itu juga pahit.
Tapi sebenarnya, suatu saat nanti kita akan berterimakasih pada rasa sakit itu.
Percaya deh.

Dan setelah semua rasa sakit itu, pasti kita bakal sampai di titik temunya. 
Titik dimana kita akan bernafas lega dan berteriak dalam hati, "Ah akhirnya."
Ya, inget-inget lagi aja omongan orang-orang galau pada umumnya, mereka semua percaya, "Semua pasti indah pada waktunya."
Dan kembali lagi ke quote Mother Teresa di atas, "...that if you love until it hurts, there can be no more hurt, only more love."

PS:
Well, actually, I've checked his Twitter account, and his girlfriend's Twitter account. Dan mereka baik-baik aja. Alhamdulillah :) Dan gak tau kenapa, tiba-tiba aja aku ngga ngerasa sakit lagi loh ngeliat mereka. Believe it or not, I smile!

He's fine. They're fine. Kenapa aku nggak? I deserve to be happy.
Mudah-mudahan kali ini semuanya bakalan bener-bener fine, Amin :)

Rabu, 12 Januari 2011 Label:

"Aku menyukai kebetulan.
Seperti bagaimana ketika aku memalingkan wajahku, 
kebetulan kulihat kamu berada disana.
Membuat kita berdua kebetulan bertatap mata.
Menyapa hening yang sesaat datang.

Aku menyukai kebetulan.
Seperti bagaimana aku kebetulan berpapasan denganmu di koridor sekolah.
Membuatku mendengar degup jantung berirama riang.

Aku menyukai kebetulan.
Seperti bagaimana aku kebetulan menemukan sosokmu,
di keramaian.
Membuatku melihat sekitar yang seolah hitam dan putih, kecuali kau.

Aku menyukai kebetulan.
Seperti bagaimana secara kebetulan wajahmu muncul di benak.
Tepat di saat lagu-lagu jatuh cinta bersenandung.

Aku menyukai kebetulan.
Seperti bagaimana saat ini, aku kebetulan menyadari,
bahwa aku jatuh cinta."
- Me

Yo Blog, tulisan iseng itu gak usah dimasukin hati lah. Meskipun isinya tentang falinlop, tapi aslinya sih dadas. Still. Tapi gara-gara aku kangen feeling kayak gitu, aku jadi coba ngerasain lagi feeling orang falinlop, dan akhirnya ketikan iseng itu terketik gitu aja.

Believe it or not, I wrote it without any feeling... Ah lupakan. 
Hari ini ada apa ya, gak ada yang spesial sih. Rutinitas biasa aja. Rasanya flat banget! Pengen deh ada acara apa gitu, biar gak kerasa flat. Katanya sih nanti Februari mau ada acara lomba akustik gitu di sekolah. Cepet-cepet aja deh, udah males -_- Padahal baru juga masuk sekolah lagi, tapi rasanya udah males banget!

Mood hari ini... seperti biasa sih, soso. 50% baik, 50% buruk. Hidup masih kayak gini-gini aja... no passion, no spirit. Ah rasanya pengen ngacir ke tempat yang sejuk banget, sendiri, liburan, refreshing 100%. Tapi cuma ngayal aja. Huhu. 

Ya Tuhan, bosen! Bingung banget. Pengen ada kesibukan, apa kek gitu. Yang asik tapinya, biar bawaannya gak boring. 

Ah abaikan, lagi gak puguh banget ni ah. Um lewat aja. Lanjut ya, tadi perasaan ada geblegnya anak-anak kelas deh, apa ya? Gak tau ya lucu apa enggak, share aja...
Pas pelajaran sejarah.
Pak Vd: "Jadi apa aja?"
Murid 1: "Palaeolithikum."
Murid 2: "Mesolithikum."
Murid 3: "Assalamualaikum."
Pak Vd: "...."

Oke, good night Blog!

Minggu, 09 Januari 2011 Label:

"Kita nganggep mereka selalu lebih baik karena kita menutup hati. Coba lebih terbuka. Mereka aja bahagia, kenapa kita enggak?" 
- Ratu Synnar, Jan 9th, 2010, 10:54 PM


Kamis, 06 Januari 2011 Label:

"I am wanted by many. I am looking at some. I am taken by none. But, I am waiting for one."
- Anonymous

Label: , ,

"Jangan malu-malu, mampirlah lagi di mimpiku malam ini ya! Tapi tolong, jangan berbicara banyak, karena aku akan kecewa begitu terbangun nanti. Tersenyumlah saja. Kau tak perlu melakukan apa-apa selain hadir dan ada. Aku hanya ingin melihat sosokmu, itu cukup." 
...dear α

Konyol!

Label: ,

"Lagian kalo aku pacaran sama dia, takut putus. Udah kenal ayahnya sih, takutnya ntar pas putus aku malah dimusuhin sama ayahnya, kayak kamu dulu, Dot :))"

Langsung ngerasa keselek pas baca chat si @bloodouchinga itu. Jadi inget, minggu-minggu kemaren aku ketemu sama mantan-calon-mertua itu. HAHAHA konyol juga sih sebenernya, itu pas jaman SD. Jadi wajar lah ya deket banget sama orang tua pacar lagian pacarannya juga cinta monyet abis, segalau-galaunya dulu itu gak separah sekarang yekan? :p

Jadi itu tuh hari Jumat. Aku abis latihan basket di Lapang Dadaha, terus mampir dulu sama anak-anak basket lainnya di TO BKR. Eh pas lagi dalam posisi duduk ala tukang becak, ada yang manggil-manggil gitu.
"Didit ya? Itu Didit?"

Aku cengo bentar. Nganggep itu cuma halusinasi. Tapi ternyata si Momon noel-noel aku, katanya ada yang manggil. Akhirnya aku samperin juga. Pas liat anak kecil... kok kayaknya kenal ya... pas liat bapaknya... AEH INI KAN OM....? 

Langsung gak kuat pengen ketawa pas itu juga, untung masih bisa ditahan. Ngobrol-ngobrol bentar, nanya segala macem, basa-basi. Abis itu, langsung mikir, "Perasaan pas putus sama anaknya si Om udah kesel sama aku deh. Sampe bilang jangan mau ngomong lagi -_-" Tapi ternyata, biasa aja tuh. Wajar sih, udah berapa taun berlalu coba?

Dipikir-pikir, konyol yah. 
Kalo aku sekarang pacaran kayak gitu, pasti asik banget. Deket sama orang tuanya pacar kayak ke orangtua sendiri. Emang gak enak sih kalo putusnya, pasti jadi renggang. Tapi da seru! Dulu itu lucu deh, kalo diinget-inget lagi suka pengen ketawa. Dasar cinta monyet... :) 

Jadi pengen bahas sesuatu. Okeh, maksudnya curhat.
Kenapa ya Tuhan ngebiarin kita sayang sama orang, sesayang-sayangnya, gitu. Sampe mau digimana-gimanain juga gak bisa ilang. Sampe segala cara dicobain juga, susah. Mungkin kadang ilang, dan ngerasa udah gak butuh banget. Tapi selalu ada aja hal yang bikin inget, dan bikin orang itu balik lagi ke pikiran. 

Ya Tuhan, aku sama sekali gak mau loh kayak gini terus... gak guna. Aku sirik banget sama mereka-mereka yang bisa sayang sama orang lain, sepenuhnya, tanpa ada bayang-bayang masa lalunya gitu *cie bahasanya*. Aku gak ngerti deh gimana caranya mereka bisa kayak gitu. Aku juga gak ngerti kenapa Tuhan gak ngebiarin aku kayak mereka ya... padahal kalo aku bisa kayak mereka, hubungan aku yang terakhir ini pasti longlast da, yakin. Padahal orang-orang bilang seneng liat aku sama dia, tapi da... tetep, when I was with him, I was thinking of someone else. It wasn't fair, right? That's why I prefer being single, than in a relationship without any feeling. 

Lanjut lagi ya, aku bener-bener gak mau gini terus. Apalagi kalo sampe bertahun-tahun ke depan terus mikirin satu orang yang sama. Gak mau... pengen bisa ngebuka lagi buat orang lain. Tapi caranya gimana. Susah loh. Takut, takut keulang lagi kejadian yang sama. Pada akhirnya malah aku nyakitin orang lain lagi, kan itu gak baik...

Ah, udahlah, makin dipikir makin pusing kan -_- 
So, mending tidur ajadeh, bye bloggers!