Apaya?

Kamis, 10 Februari 2011 Label: ,

Izinkan aku sedikit mengenangmu
Dan bagaimana kita bertemu

Bukan, bukan dengan kumpulan kata-kata syahdu
Aku bukan penyair yang mampu membuat bacaan ini menjadi candu
Aku hanya ingin sedikit mengenangmu
Dengan kata-kataku yang telah membatu
Sejak hari sebelum aku menemukan cinta di matamu

Aku hanya ingin sedikit mengenangmu
Seperti rak buku yang menjadi saksi bisu
Dan degup jantung yang datang lebih dulu
Sebelum kata, "Hai." terucap dari bibir yang kelu

Aku hanya ingin sedikit mengenangmu
Seperti koridor sekolah yang meringis malu
Hanya karena tak sengaja bertemu

Aku hanya ingin sedikit mengenangmu
Seperti semburat rona merah di pipiku
Yang tak sengaja bersemu,
hanya karena mengingat senyummu di hari Sabtu

Aku hanya ingin sedikit mengenangmu
Seperti sesuatu yang ada di kedua matamu
Mampu terlihat tanpa melihat
Seolah mencuri satu ruang pandang di mataku

Aku hanya ingin sedikit mengenangmu,
dan bagaimana kita bertemu.
Tapi sesaat benakku membayang senyummu,
lalu kalimatku bilang ia tak sanggup
Seperti hati yang tiba-tiba tergugup,
semua kata bagai tertiup.
Seperti kelopak mata yang tiba-tiba menguncup,
aku kehilangan kataku.

Jika ditanya apa yang begitu buat merindu,
batinku jawab tak tahu.
Seperti alat tulis yang tergelak lucu,
melihat namamu di setiap buku catatanku.

Jika ditanya apa yang buatku tak tahu,
mungkin adalah dunia yang hitam putih kelabu,
karena kamu warnaku.

Izinkan aku sedikit mengenangmu,
dan bagaimana kita bertemu.
Dan izinkan aku sedikit mengulum senyum sebelum tidur.
Bersiap menyapa pagi dengan pesanmu.
Dan menutup hari dengan bayangmu.

Kamis, 10 Februari 2011. 10:41 PM. 
Well, karya murni saya. No copy-ing and no plagiarism, thanks! Alhamdulillah, I finally found my inspiration now, yay! Rajin nulis lagi ah ☺
PS: Selamat 1 minggu. Thanks for today! I had a great time, though. Too bad, time always flies too fast everytime I'm with you, Chef :( I love ya!

0 komentar:

Posting Komentar