Kadang aku menatapmu dalam-dalam, dan kuselidiki kamu diam-diam.
Aku mengamatimu baik-baik, karena aku tak sekedar melirik.
Kupikir aku hanya ingin sejenak terjun, ke dalam gelapnya palung-palung.
Mencoba menebas ragu yang menggantung.
Kupikir aku hanya ingin tahu, seberapa banyak tentangku terukir?
Atau hanya sebatas tergambar dengan baik di bibir?
Seharusnya cinta itu tidak pernah begini rumit.
Tapi aku begitu menginginkanmu sehingga batas antara rasa percaya dan enggan kehilangan itu menyempit.
Karena bagimu tidak pernah sulit,
membuatku bahagia hingga nafasku terhimpit.
Tidakkah ini menyebalkan?
Aku ingin menjagamu dengan tidak berlebihan.
Aku ingin membatasi pikiran dan kepekaan,
dengan tidak menjadikan aku buta oleh kepercayaan.
Hanya saja ada banyak waktu ketika aku menatapmu dengan penuh ragu.
Meskipun pada akhirnya tatapmu yang sayu,
membuat kataku menjadi semu. Membuat lidahku menjadi kelu.
Membuat raguku membisu. Membuat ragaku membatu.
Risauku membeku.
Galauku terhalau.
Galauku terhalau.
Ada banyak hal di kepalaku,
pertanyaan yang menjelma menjadi lagu.
Bukan hanya apa kamu begini dan begitu, meskipun semuanya memang tentang ragu.
Apakah aku yang terlalu lugu,
atau matamu terlampau hebat dalam menghilangkan segala risau dan ragu?
Ada banyak waktu ketika aku menatapmu dengan penuh ragu,
dan aku hanya tidak mau lagi meracau sendu.
---
Jika pada akhirnya kamu (atau malah aku) harus berhadapan dengan penyesalan, seperti kesalahan kemarin yang membawa kita ke awal.
Jika pada akhirnya terjadi, satu kali lagi.
Mungkin aku akan bertemu hari yang demi Tuhan, tidak aku inginkan, aku sebenarnya tidak pernah ingin mendapati diriku telah membencimu.
Kamu, ataupun aku, bisa saja meminta maaf seribu kali.
Aku pun mengutarakannya padamu, bahwa, untuk kesalahan semacam ini, aku siap kautinggalkan. Tapi demi Tuhan, aku tak akan pernah siap untuk menjadi seseorang yang harus berbalik membenci kamu.
Aku pun mengutarakannya padamu, bahwa, untuk kesalahan semacam ini, aku siap kautinggalkan. Tapi demi Tuhan, aku tak akan pernah siap untuk menjadi seseorang yang harus berbalik membenci kamu.
Jaga ya.
F.
0 komentar:
Posting Komentar