Lagi-lagi CIN(T)A

Kamis, 12 Juli 2012 Label: ,


Picture from this site. 

22.00 WIB

"Saya sayang kamu, demi Tuhan saya sayang kamu.."

"Kamu bersumpah demi Tuhanku atau Tuhanmu?"


---

13.00 WIB

"Hei, nunggu lama ya?"

Sosok perempuan cantik itu menggelengkan kepalanya pelan, "Gak apa-apa, kamu kan harus ibadah dulu."

"Kita makan disini, atau...?"

"Di rumahku saja, Mamaku pasti masak makanan spesial tiap aku pulang."

15.45 WIB

"Jadi, pekerjaanmu apa, Nak?"

"Saya bekerja di sebuah stasiun televisi, Om.."

"Oh ya? Sudah berapa lama?"

"3 tahunan kira-kira.."

Lelaki berkumis tebal itu menganggukkan kepalanya dan menoleh ke arah istrinya, "Bu, makanannya sudah siap kan?"

"Iya, yuk semuanya makan dulu. Jo, ajaklah pacarmu kemari, kalian pasti belum makan, kan?"

"Iya, Ma.. ayo, Ris, ikut aku ke belakang. Masakan Mamaku enak banget!"

"Err.. saya mau shalat dulu, Tante.."

"Rishad, agamamu apa?"

19.00 WIB

"Kalau sejak awal tahu bakal seperti ini, seharusnya kamu tidak usah memintaku untuk melanjutkan hubungan kita!"

"Pindahlah ke agamaku, Jo."

"Harusnya aku sadar, sejak awal hubungan kita mustahil, Ris."

18.00 WIB

"Maafkan kedua orangtuaku, Ris."

"Santai aja, we'll make this work. Dari awal hubungan kita juga aku tahu bakal ada hari seperti ini."

Perempuan itu bersandar di bahu lelakinya, mengisyaratkan semua rasa sayang yang luar biasa besarnya, "Tapi kalau kita menikah nanti.."

"...kamu ngomong apa?"

"Kamu tidak membayangkan jika seandainya nanti kita menikah?"

"Itu masih lama sekali, Jo.."

"Lalu? Kamu punya kemungkinan kita akan berpisah, begitu?"

"Kita berbeda, Jo."

"Itu memang sudah jelas, sejak awal. Tapi kenapa baru sekarang...?"

"Kamu gak tahu, Jo. Saya selalu membayangkan shalat berjamaah dengan istri dan anak-anak saya kelak..."

---

24.00 WIB

"Aku ingin memeluk kamu, perkara memeluk agama bukan pilihanku, Ris."

0 komentar:

Posting Komentar